Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Begini Cara Tepat Beri Pendidikan Seks Pada Anak




Moeria – Perihal seks memang masih menjadi hal yang sangat tabu untuk dibicarakan di masyarakat. Padahal hubungan intim antara dua insan ini bisa dikatakan sebagai kebutuhan pokok setiap orang.

Lebih-lebih jika dihadapkan kepada keharusan orang tua menjelaskan perihal seks ini kepada buah hatinya.

Karena tidak bisa dipungkiri, semakin majunya tekonologi, membuat seorang anak sangat mudah terpapar pornografi. Makanya, filter dari orang tua dan juga pendidikan seks tentunya, mutlak diperlukan.

Nah, jika anda masih bingung cara menjelaskan kepada sang anak, Tim Redaksi Moeria sudah menyiapkan cara menyampaikan pendidikan seks kepada buah hati tercinta.

Harus Jelas dan Disesuaikan dengan Pemahaman Anak


Sebaiknya, orang tua harus menjelaskan sedetail mungkin urusan seks kepada anak, yang disesuaikan dengan daya tangkapnya.

Dengan begitu, anak tidak akan berimajinasi secara liar dan memancing rasa ingin tahu secara berlebihan.

Pertama-tama, kenalkan pada anak fungsi dari perbedaan jenis kelamin. Setelah itu, jelaskan kegunaan organ-organ intim yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.

Tak hanya itu, anak juga harus tahu, bagian tubuh mana yang boleh dilihat dan disentuh orang lain.

Batasi Tontonan Anak


Sering kita jumpai, program televisi yang ada di Indonesia tidak baik untuk perkembangan anak. Selain banyak adegan kekerasan, acara yang disajikan juga banyak yang menayangkan adegan percintaan.

Makanya, jika anak tidak dibatasi atau tidak difilter tontonannya, kecenderungan untuk meniru semua hal yang dilihatnya akan semakin tinggi.

Makanya, orang tua harus bisa tegas memilihkan acara yang baik untuk perkembangan sang buah hati.

Pantau Terus Perkembangan Anak


Sebagai orang tua, memahami tumbuh kembang anak adalah sebuah keharusan. Apalagi jika anak akan masuk masa pubertas.

Di masa itu, orang tua harus siap sedia menjelaskan berbagai perubahan bentuk tubuh maupun perubahan seksual pada anak.

Seperti ketika sang anak perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali, orang tua harus bisa mendampingi dan siap menjelaskan perihal datang bulan yang baru dialaminya itu. Begitupun juga ketika sang anak lelaki mengalami mimpi basah untuk yang pertama kalinya.

Batasi Penggunaan Gawai


Banyak orang tua yang tidak sadar, ketika memberikan akses penuh pada anak untuk bermain gadget, ia sebenarnya membiarkan anak dengan mudahnya terpapar konten pornografi.

Padahal, dari berbagai game atau situs yang bisa diakses oleh anak-anak, ada banyak konten pornografi yang bisa saja secara tidak sengaja diakses untuk anaka-anak.

Oleh sebab itu, orang tua harus tegas dan mengawasi anak dalam bermain gawai.